Sebuah Buku Yang Terbuka

Selasa, 18 Januari 2011

Baca: Yeremia 31:31-34

Kamu adalah surat Kristus. —2 Korintus 3:3

Karena saya adalah penulis, ada saja sahabat saya yang berkata, “Aku ingin menulis buku suatu hari nanti.”

“Itu niat yang baik,” jawab saya, “dan kuharap kau berhasil menulis buku. Namun, lebih baik menjadi buku itu sendiri daripada menulis sebuah buku.”

Saya terpikir tentang perkataan Paulus: “Kamu adalah surat Kristus, . . . ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia” (2 Kor. 3:3).

Dalam bukunya The Practice of Piety (Menerapkan Kebajikan), Lewis Bayly, pembimbing rohani bagi Raja James I dari Inggris, berkata bahwa “Orang yang berharap memberikan dampak yang baik melalui tulisannya” akan menemukan bahwa ia hanya mempengaruhi “sangat sedikit orang. . . . Oleh karena itu, cara terampuh untuk meneruskan apa yang baik adalah dengan memberikan teladan. . . . Satu orang di antara seribu manusia dapat menulis buku untuk mengajar sesamanya. . . . Namun, setiap orang dapat menjadi teladan dari sebuah kehidupan yang sangat baik bagi orang-orang di sekelilingnya.”

Karya yang dilakukan Kristus dalam diri orang-orang percaya dapat berdampak jauh lebih besar daripada buku apa pun yang mereka tuliskan. Melalui firman Allah yang tertulis “di dalam hati mereka” (Yer. 31:33), Tuhan sedang menunjukkan kasih dan kebaikan-Nya untuk dilihat oleh semua orang.

Sebagai orang Kristen, Anda mungkin tidak akan menulis buku, tetapi dengan hidup bagi Allah, Anda akan menjadi sebuah buku! Anda akan menjadi buku yang terbuka, “surat Kristus” yang dibaca semua. —DHR

Kiranya kami menulis hidup kami apa adanya
Dan tepat pada waktunya akan melihat
Sesama yang belum diselamatkan dimenangkan bagi Kristus
Ketika mereka membaca dirimu dan diriku. —NN.

Bila orang membaca kehidupanmu seperti sebuah buku,
akankah ia menemukan Yesus di dalamnya?