Mukjizat Agung

Kamis, 16 Desember 2010

Baca: Yesaya 6:1-8

Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: “Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni.” —Yesaya 6:7

Seorang penginjil dari Inggris, Leonard Ravenhill (1907-1994), pernah berkata, “Mukjizat teragung yang bisa dilakukan Allah sekarang ini adalah mengeluarkan seorang manusia berdosa dari suatu dunia yang cemar, menguduskan orang itu, lalu  mengembalikan-nya ke dalam dunia yang cemar dan menjaganya supaya tetap kudus di dunia tersebut.” Tampaknya itulah yang dilakukan Allah kepada Yesaya ketika Dia memanggilnya untuk berbicara kepada umat-Nya.

Sekitar kematian Uzia, salah satu raja Yehuda yang paling sukses, Yesaya mendapat penglihatan akan Allah. Ia melihat Allah sebagai Raja sejati dari alam semesta, duduk di takhta mulia. Dalam penglihatan itu, Yesaya melihat (malaikat) Serafim menyembah Allah dengan suatu kidung pujian yang memuji kekudusan, keagungan, dan kemuliaan-Nya.

Penglihatan Yesaya akan Allah ini mengarahkannya pada suatu penglihatan sejati tentang dirinya sendiri sebagai seorang yang tidak kudus dan bobrok di hadapan Allah. Yesaya berkata, “Celakalah aku! aku binasa!” (6:5). Kesadaran akan dosa ini mengarahkannya pada suatu kebutuhan dan penerimaan anugerah Allah yang menyucikan (ay.7). Setelah disucikan, Yesaya diutus untuk menyebarkan berita Allah (ay.9). Tuhan mengutus Yesaya ke dalam dunia yang tercemar, tidak hanya untuk menjalani hidup yang kudus, tetapi juga untuk menceritakan tentang Allah yang kudus kepada orang-orang yang berdosa.

Tuhan ingin menyatakan diri-Nya kepada kita. Jadi, Dia memberi kita penglihatan sejati tentang diri kita sendiri, kebutuhan mendalam akan kasih karunia-Nya, dan komitmen kuat untuk hidup dan berbicara bagi Dia. Sungguh ini mukjizat yang terbesar! —MLW

Anugerah-Mu tercurah dalam hidupku,
Agar sesamaku mencari wajah-Mu yang penuh kasih;
Kiranya tiada sesuatu pun yang dilihat dalam hidupku
Menyebabkan satu jiwa menjauh dari-Mu! –Roberts

Di tengah kegelapan dosa, terang kasih karunia Allah bersinar cemerlang.