Kacang dan Manusia

Oleh Stellaria Teguhsukmana & Elny Gunawan

Bukti Asli

Rabu, 15 September 2010

Baca: 1 Petrus 1:3-12

Aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan meyakinkan kamu, bahwa ini adalah kasih karunia yang benar-benar dari Allah. Berdirilah dengan teguh di dalamnya. —1 Petrus 5:12

Salah satu benda paling keren yang tergantung di dinding rumah kantor saya adalah selembar Certificate of Authenticity (Sertifikat Keaslian).

Pada sertifikat itu terdapat logo Pesawat Ulang Alik Amerika Serikat nomor 110, yang diluncurkan pada April 2002. Yang ikut dalam penerbangan Atlantis ini adalah Awak Spesialis Misi, Rex Walheim, yang membawa ke luar angkasa satu artikel Our Daily Bread yang berjudul “Seeing God’s Glory” (Melihat Kemuliaan Allah). Letkol Walheim mengirimkan kepada saya sertifikat itu sebagai bukti bahwa lembar renungan itu benar-benar pernah ke luar dari atmosfir bumi.

Terkadang kita memerlukan hal-hal seperti ini—dokumen yang mengesahkan suatu kebenaran. Jika saya menunjukkan lembaran renungan itu pada seseorang dan berkata, “Lembaran ini pernah terbang bersama sebuah Pesawat Ulang Alik,” saya dapat saja diragukan karena tidak mempunyai bukti. Namun, saat Walheim mengirim Sertifikat Keaslian itu, ia pun menegaskan kebenarannya.

Dalam 1 Petrus, Simon Petrus membuat Sertifikat Keaslian atas kabar anugerah Allah yang disampaikannya. Di pasal 5 ia menulis, “Aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan meyakinkan kamu, bahwa (surat) ini adalah kasih karunia yang benar-benar dari Allah” (ay.12). Petrus meyakinkan para pembacanya bahwa seluruh pesan dalam 1 Petrus—yang bertemakan tentang pengharapan, keberanian, dan bahkan penderitaan—adalah sepenuhnya asli dan menjadi wujud nyata dari kasih karunia Allah.

Sedang mencari bukti dari kasih karunia Allah? Bacalah 1 Petrus, dan yakinlah bahwa pengajarannya itu asli kebenarannya. —JDB

Alkitab berdiri menjulang bagai gunung tinggi
Jauh melebihi semua karya manusia;
Tak seorang pun bisa menyangkal kebenarannya,
Dan tak ada yang pernah bisa menghancurkannya.
—Lillenas

Mempercayai Allah berarti mempercayai firman-Nya yang kudus.