Baik Jauh atau Dekat

Jumat, 27 Agustus 2010

Baca: Matius 15:7-20

Lalukanlah mataku dari pada melihat hal yang hampa, hidupkanlah aku dengan jalan-jalan yang Kautunjukkan! —Mazmur 119:37

Pekarangan rumah kami sedang sepi. Selagi saya bekerja di meja yang ada di pekarangan rumah, anjing kami, Maggie, berbaring di rerumputan di dekat saya. Gemerisik kecil dedaunan kering mengubah semuanya. Maggie pun bergerak, dan seketika juga berjalan mengelilingi sebuah pohon di mana seekor tupai sedang mendekap batang pohon dengan erat.

Maggie datang waktu saya memanggilnya, tetapi saya tidak dapat membuatnya berpaling untuk memandang saya. Posisi lehernya tegak dan kaku. Meskipun secara fisik ia berada di dekat saya, pikiran dan keinginannya terpusat pada tupai itu.

Maggie dan si tupai mengingatkan saya tentang betapa cepatnya pandangan saya berpusat pada hal-hal yang dapat mengalihkan pandangan saya dari Yesus. Godaan lama, kewajiban baru, atau keinginan atas suatu benda atau kenikmatan yang terus berlanjut dapat dengan cepat mengalihkan perhatian saya dari Pribadi yang mengetahui dan menghendaki apa yang terbaik bagi saya.

Keadaan rohani yang serupa dialami oleh orang-orang Farisi (Mat. 15:8-9). Mereka melayani di rumah ibadah dan mengajar banyak orang, tetapi hati mereka jauh dari Allah.

Kita juga dapat mengajar dan melayani di gereja, tetapi jauh dari Allah. Kegiatan-kegiatan rohani kita justru menjadi sia-sia, jika kita tidak berpusat pada Yesus. Jika kita berhenti bersikap “keras kepala” (Kis. 7:51), Tuhan dapat mengalihkan pandangan kita dari hal-hal yang tidak berharga dan membangun kembali hati kita. —JAL

Beberapa orang menjadi pengikut Yesus Kristus,
Kemudian tantangan menghalangi jalan mereka;
Tetapi jika mereka berfokus kepada Tuhan
Mereka tidak akan disesatkan. —Sper

Ketika Kristus menjadi pusat hidup kita, segala hal lain berada pada fokus yang tepat.

Bagikan Konten Ini
2 replies

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *