Iblis Membuatku Melakukannya

Kamis, 5 Agustus 2010

Baca: Yakobus 1:12-18

Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.  —Yakobus 1:14

Pada Maret 2009, seorang wanita tua berumur 62 tahun dituduh mencuri lebih dari 660 juta rupiah dari gerejanya di negara bagian Washington. Ketika detektif mengintegorasinya, ia menjawab: “Iblis punya peran besar dalam pencurian ini.” Seolah-olah ia mengatakan bahwa Iblislah yang membuatnya melakukan hal itu.

Iblis mungkin punya peran dalam keputusannya, tetapi wanita ini memiliki pemikiran yang sesat tentang pencobaan dan dosa. Iblis menggoda orang percaya, tetapi ia tidak membuat kita berdosa. Yakobus mengatakan bahwa Allah juga tidak bisa disalahkan: “Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: ‘Pencobaan ini datang dari Allah!’ Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun” (Yak. 1:13). Allah itu baik dan suci.

Jadi siapa yang harus disalahkan atas dosa kita? Yakobus berkata, “Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya” (ay.14). Sama seperti seorang pemancing menggunakan umpan untuk menjerat mangsanya, nafsu yang tidak terkendali membuat kita menyerah pada godaan dan jatuh dalam dosa.

Ketika kita tidak taat kepada Allah dengan berbuat dosa, janganlah mencari kambing hitam atau membenarkan tindakan kita dengan teologi sesat yang menyatakan, “Iblis membuatku melakukannya.” Sebaliknya, kiranya kita bertanggung jawab penuh atas tindakan kita, mengakui dosa kita pada Bapa yang penuh anugerah dan pengampun, dan kembali ke jalan hidup yang benar lagi. —MLW

Sungguh bijak untuk melarikan diri saat dicobai—
Orang bodoh adalah yang tetap tinggal;
Bagi yang bermain-main dengan si jahat
Ia akan segera merasakan akibatnya. —D. De Haan

Ketika kita berdosa, kesalahan ada pada kita.