07.07: Tidak Ada Lagi Tangis

Rabu, 7 Juli 2010

Baca: Wahyu 21:1-8

Dan [Tuhan] akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu. —Wahyu 21:4

Untuk penggemar tim sepakbola Inggris, ada satu pertandingan Piala Dunia yang akan selalu membekas di ingatan, yaitu pertandingan semifinal Piala Dunia 1990 melawan Jerman Barat. Inggris kalah dalam adu penalti, tetapi bagian yang paling membekas di ingatan adalah apa yang terjadi pada Paul Gascoigne.

Gascoigne menerima kartu kuningnya yang kedua pada pertandingan itu, sehingga ia tidak boleh bermain pada pertandingan berikutnya, jika Inggris lolos. Ia akan kehilangan kesempatan beraksi di partai final. Kesedihan dan kekecewaan mendalam yang membuatnya menangis tertangkap dengan jelas oleh kamera televisi.

Peristiwa itu adalah gambaran tentang apa yang bisa terjadi dengan hidup ini. Tindakan kita bisa menyakiti diri sendiri dan orang lain. Keadaan yang tidak adil membuat kita bersedih. Mata kita juga menjadi penuh dengan air mata ketika kita tidak berdaya menghadapi kematian, kesedihan dan penderitaan.

Namun, bukan ini yang diinginkan Allah untuk kita. Dia adalah Allah pengasih yang akan datang untuk berdiam bersama kita dan “menghapus segala air mata” (Why. 21:3-4). Dia telah berjanji bahwa ketika Yesus datang kembali, kerajaan-Nya akan berkuasa dimana “maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita” (ay.4).

Kita hidup di dunia yang penuh dengan air mata, tetapi Allah telah menjanjikan kasih dan kesembuhan ketika kita datang kepada-Nya, dan pengharapan yang pasti untuk masa depan dimana kita akan hidup bersama-sama Dia. Marilah kita memberikan hidup kita kepada-Nya, dan Dia akan menghapuskan segala air mata kita. —Chris Wale

Surga: tempat tanpa tangisan, kesakitan, kematian, dan kesedihan.

“Siapa pun yang menyangka bahwa ia memiliki segalanya, tetapi tidak memiliki Yesus, sesungguhnya tidak memiliki apa-apa.” —Lucio (Brazil)

Bagikan Konten Ini
2 replies
  1. kaka.sheva
    kaka.sheva says:

    Sesuai kebenaran firman di atas, Tuhan telah menyiapkan sorga untuk kita… Jadi kita hanya perlu memantapkan hati untuk melakukan kehendak-Nya…
    No doubt ^^

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *