Murah Hati

Senin, 7 Juni 2010

Baca: 1 Korintus 15:1-11

Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. —1 Petrus 4:10

Minggu lalu saya mempunyai beberapa kesempatan untuk menunjukkan kemurahan hati. Saya tidaklah sempurna, tetapi saya cukup puas dengan cara saya khususnya ketika menangani satu situasi tertentu. Alih-alih marah, saya malah berkata, “Aku paham bagaimana hal itu bisa terjadi. Yang pasti aku punya andil juga dalam kesalahan itu,” dan saya tidak membela diri.

Menurut ukuran saya sendiri, saya merasa layak mendapatkan nilai tinggi. Mungkin tidak sempurna, tetapi cukup mendekati. Seharusnya saya malu untuk mengakui, bahwa di dalam benak saya terbersit pikiran bahwa dengan demikian saya berharap di kemudian hari saya akan diperlakukan dengan cara yang sama.

Hari Minggu berikutnya kebaktian di gereja kami sedang menyanyikan pujian “Ajaib Benar Anugerah” dan tiba-tiba sikap saya yang memalukan tersebut muncul di benak saya ketika pujian ini sampai pada kalimat, “Ajaib benar anugerah pembaru hidupku, kuhilang, buta, bercela.”

Betapa salahnya pemikiran saya! Kemurahan hati  yang kita berikan kepada sesama bukanlah berasal dari kita sendiri. Satu-satunya alasan kita dapat “memberi” dengan murah hati adalah karena Allah telah terlebih dahulu bermurah hati kepada kita. Kita hanya dapat meneruskan apa yang sudah kita terima dari-Nya.

Penatalayan yang baik mencari berbagai kesempatan untuk meneruskan kepada sesama apa yang telah kita terima dari Tuhan. Kiranya kita semua menjadi “pengurus yang baik dari kasih karunia Allah” (1 Ptr. 4:10). —JAL

Kesempurnaan kasih Allah yang tak tertandingi
Bersinar dari Kalvari;
Betapa besar belas kasih, anugerah yang ditunjukkan-Nya
Saat Yesus mati di kayu salib. —NN.

Saat Anda mengalami kasih karunia Allah, pasti Anda ingin menyatakannya.

Bagikan Konten Ini
2 replies
  1. kaka.sheva
    kaka.sheva says:

    Setelah gelas sukacita dan berkat kita penuh, ayo kita bagikan pada yag lain…
    GBU 🙂

  2. Yefta
    Yefta says:

    Kemurahan hati adalah salah satu rasa dari buah Roh Kudus di antara 9 rasa.
    Mari kita kembangkan buah Roh Kudus di dalam hidup kita. ( Gal 5 : 22 )

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *