Doa Yang Setia

Kamis, 10 Juni 2010

Baca: 1 Timotius 2:1-7

Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar. —1 Timotius 2:1-2

Di bulan Juni 2009, Emma Gray, yang berumur 95 tahun, meninggal dunia. Selama lebih dari duapuluh tahun, ia adalah seorang wanita yang bertugas untuk bersih-bersih di sebuah rumah besar. Setiap malam setelah menyelesaikan tugasnya, Emma mendoakan kelimpahan berkat, hikmat, dan keamanan bagi majikannya.

Meskipun Emma telah bekerja di tempat yang sama selama 24 tahun, penguasa rumah itu hampir senantiasa berganti setiap empat tahun sekali. Selama tahun-tahun itu, Emma telah menaikkan doa-doanya untuk enam presiden Amerika Serikat: Eisenhower, Kennedy, Johnson, Nixon, Ford, dan Carter.

Emma punya beberapa presiden yang menjadi favoritnya, tetapi ia tetap mendoakan mereka semua. Ia melakukan apa yang tertulis di 1 Timotius 2 yaitu berdoa bagi “semua pembesar” (ay.2). Lalu, ayat-ayat ini berlanjut dengan membahas tentang bagaimana “agar kita dapat hidup tenang dan tenteram” dan menjadi orang yang saleh dan penuh kehormatan merupakan hal “yang baik dan yang berkenan kepada Allah . . . yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran” (ay.2-4).

Karena Allah “mendengar doa orang benar” (Ams. 15:29), siapa yang tahu bagaimana Allah memakai doa-doa Emma yang setia? Dalam Amsal 21:1 kita membaca: “Hati raja seperti batang air di dalam tangan Tuhan, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini.”

Sama seperti Emma, kita juga harus mendoakan para pemimpin kita. Apakah ada seorang pemimpin yang diinginkan Allah supaya kita doakan hari ini? —CHK

Tak ada pemimpin di luar anugerah Allah
Ketika orang benar berdoa;
Karena ketika anak-anak Allah bersyafaat,
Tuhan akan melakukan rancangan-Nya. —D. De Haan

Doakanlah para pemimpin,supaya mereka takut akan Allah.