Bersandar Pada Allah

Jumat, 7 Mei 2010

Baca: Kolose 3:12-17

Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus. —Kolose 3:17

Saya belajar banyak tentang kenangan mendalam akan Allah dari Brother Lawrence, seorang tukang masak di biara pada abad ke-17. Di dalam bukunya The Practice of the Presence of God (Merasakan Kehadiran Allah), ia menyebutkan cara-cara praktis untuk “mempersembahkan hati Anda bagi Allah dari waktu ke waktu di sepanjang hari,” bahkan di sela-sela dari tugas-tugas yang Anda lakukan, seperti memasak atau memperbaiki sepatu. Menurut Lawrence, keintiman rohani seseorang bukan berarti mengubah hal-hal yang Anda lakukan, tetapi melakukan segala sesuatu bagi Allah ketika Anda melakukan tugas-tugas harian Anda.

Salah satu eulogi (pujian) untuk Lawrence mengatakan, “Lawrence yang baik hati ini menemukan Allah di mana pun, baik ketika ia sedang memperbaiki sepatu ataupun ketika ia sedang berdoa . . . Ia memandang Allah, dan bukan pekerjaannya. Ia tahu bahwa jika suatu pekerjaan semakin bertentangan dengan keinginan pribadinya, semakin besar kasihnya untuk mempersembahkan pekerjaan itu pada Allah.”

Komentar terakhir itu sangat mempengaruhi istri saya. Ia membaca buku Brother Lawrence ketika bekerja dengan kaum manula di kota Chicago. Kadang-kadang pekerjaannya ini menuntut istri saya melakukan tugas yang sangat bertentangan dengan keinginan pribadinya. Saat melakukan sejumlah tugas yang paling tidak diinginkannya, istri saya mengingatkan dirinya sendiri untuk terus memandang Allah dan kemuliaan-Nya. Dengan penuh usaha, tugas yang paling sulit pun dapat dilakukan dan dipersembahkan bagi Allah (Kol. 3:17). —PDY

Ikuti dengan langkah-langkah hormat teladan hebat
Dari Dia yang karya kudus-Nya adalah melakukan kebaikan;
Kiranya bumi yang luas ini menjadi bait Bapa kita,
Setiap kehidupan menaikkan mazmur syukur. —Whittier

Kerja tanpa kasih adalah hal yang membosankan; kerja dengan kasih adalah kegembiraan.