Membersihkan Lingkungan

Kamis, 8 April 2010

Baca: Efesus 4:17-32

Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun. —Efesus 4:29

Polusi benar-benar membuat frustrasi! Setiap orang menderita akibat polusi, tetapi setiap orang juga memiliki andil di dalam menyebabkan polusi.

Polusi memiliki beragam bentuk, tetapi ada satu jenis polusi yang sering terabaikan. Charles Swindoll menyebutnya “polusi ucapan”, yang disebarkan oleh orang-orang yang suka menggerutu, mengeluh, dan mengkritik. “Racun pesimis,” tulis Swindoll, “menciptakan suasana negatif secara besar-besaran yang hanya selalu menekankan sisi buruk dari segala sesuatu.”

Sekelompok teman Kristen mulai memperhatikan polusi ucapan ini dan andil mereka di dalamnya. Lalu, mereka membuat perjanjian untuk tidak mengucapkan kata-kata yang sifatnya mengkritik selama satu minggu penuh. Mereka terkejut karena mereka jarang berbicara selama satu minggu itu! Ketika mereka meneruskan percobaan ini, mereka sebenarnya hanya harus mempelajari kembali keterampilan berkomunikasi.

Di Efesus 4, Rasul Paulus mengajak semua umat percaya untuk “menanggalkan” manusia lama dan hal-hal yang mendukakan Roh Kudus (ay.22,30) dan “mengenakan” manusia baru yang membangun sesama (ay.24). Ketika kita bersandar pada pertolongan Roh Kudus (Gal. 5:16), kita dapat melakukan perubahan-perubahan di dalam cara kita bertingkah laku, berpikir, dan berbicara.

Jika ingin membuang polusi ucapan ini, kita harus memilih untuk mau berubah dan meminta pertolongan Allah. Ini merupakan cara yang bagus untuk mulai membersihkan lingkungan rohani kita. —JEY

Jangan pernah mengucapkan kata-kata yang tak baik,
Atau kata-kata yang sembrono, tak berguna, atau tak sopan!
Oh Tuhanku yang baik, bagaimana aku bisa,
Menemukan tanda kesempurnaan sejati? —Wesley

Cegahlah untuk tidak membuat polusi— ucapkanlah perkataan yang baik!